Selasa, 11 November 2008

Kori

Pada umumnya, kebanyakan dari kita yang tinggal di Bali dan menganut kebudayaan Bali tentunya ingin mempunyai bangunan yang berarsitektur Bali, yang kaidahnya telah mengikuti aturan-aturan yang digunakan dalam membuat rumah arsitektur tradisional bali, yang didasari oleh lontar Asta Kosali dan Asta Bumi.
Hendaknya dalam membuat bangunan yang bergaya ataupun berkonsep arsitektur tradisional bali hendaknya menggunakan jasa yang dapat terpercaya, dalam hal ini Undagi (arsitek tradisional Bali). Karena besarnya resiko (kutukkan Sang Hyang Anala) yang diambil jika kita dengan gampang menggunakan ukuran-ukuran ataupun jarak-jarak dalam membangun rumah, walaupun resiko itu bisa saja terjadi ataupun tidak terjadi menurut kepercayaan masing-masing.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan sedikit tentang dunia arsitektur tradisional bali. Kita mulai dari aturan yang dipakai dalam membuat Kori (pintu masuk ke halaman):
Data ini diambil dari Prembon Bali Agung karangan Sri Reshi Ananda Kusuma. Dalam membuat Kori yang biasanya menjadi pedoman dalam ukuran dan tata letaknya adalah tembok pembatas dari bangunan atau halaman. Besar ukuran Kori tergantung dari keperluan, ukuran tubuh pemilik dan jabatan (warna dan wangsa) pemilik, mengenai besar Kori kita bicarakan nanti. Pada saat ini kita akan membicarakan mengenai letak kori yang mana aturannya :

1. Kalau pintu menghadap ke Timur, tembok diukur dari Timur Laut ke Tenggara.
2. Kalau pintu menghadap ke Selatan, tembok diukur dari Tenggara ke Barat Daya.
3. Kalau pintu menghadap ke Barat, tembok diukur dari Barat Daya ke Barat Laut.
4. Kalau pintu menghadap ke Utara, tembok diukur dari Barat Laut ke Timur Laut.

Kemudian panjang tembok yang telah diukur itu dibagi menjadi lima atau sembilan menurut kesenangan anda, tapi kebanyakan orang-orang menggunakan pembagian sembilan. Adapun tiap-tiap pembagian tersebut dapat dijelaskan kebaikan dan keburukan yang di timbulkan sebagai berikut:

· Dibagi Lima:
1. Karta : Sentosa
2. Karti : Baik
3. Kala : Buruk
4. Kali : Susah
5. Sanggara : Menderita

· Dibagi Sembilan:
v Pintu yang menghadap ke Timur:
1. Berputra
2. Sering susah
3. Buruk
4. Pandai
5. Kematian
6. Sentaosa
7. Kaya
8. Dicela
9. Beruntung

v Pintu yang menghadap ke Selatan:
1. Berdosa
2. Beristri
3. Mendapat Pangan
4. Tercapai Maksudnya
5. Sederhana
6. Sering susah
7. Bimbang
8. Sentaosa
9. Kecurian

v Pintu yang menghadap ke Barat:
1. Sering sakit
2. Kedatangan orang tua
3. Berputra
4. Dikuasai oleh istri
5. Kecurian
6. Beruntung
7. Sentaosa
8. Berdosa karena anak
9. Miskin

v Pintu yang menghadap ke Utara:
1. Mendapat uang tidak sah (kayak korupsi)
2. Kaya
3. Berputra
4. Dihormati sesama
5. Sering susah
6. Kaya
7. Kaya karena istri
8. Susah karena orang lain
9. sering susah.

Seperti telah diuraikan di atas resiko baik buruk yang ada, tergantung dari kepercayaan masing-masing.

Tidak ada komentar: